Rabu, 30 April 2014

TULISAN BAHASA INDONESIA 2 (TEORI PERBEDAAN KARANGAN)

Pengertian Karangan
Pada umumnya, karangan dipandang sebagai suatu perbuatan atas kegiatan komunikatif antara penulis dan pembaca berdasarkan teks yang telah dihasilkan (Ahmadi, 1988: 20). Begitu juga istilah karangan (komposisi) yang dikemukakan Ahmadi (1990: 1) bahwa karangan diartikan sebagai rangkaian katakata atau kalimat. Selain itu, karangan menurut Gie (1995: 17) memiliki pengertian hasil perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca.

Sirait, dkk (1985: 1) memberi batasan pengertian karangan yaitu setiap tulisan yang diorganisasikan yang mengandung isi dan ditulis untuk suatu tujuan tertentu biasanya berupa tugas di kelas. Widyamartaya (1990) mengatakan bahwa mengarang dapat dipahami sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami dengan tepat seperti yang dimaksud oleh pengarang. Karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang mencerminkan kesatuan makna yang utuh. Menurut Keraf (1994: 2) karangan adalah bahasa tulis yang merupakan rangkaian kata demi kata sehingga menjadi sebuah kalimat, paragraf, dan akhirnya menjadi sebuah wacana yang dibaca dan dipahami. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan karangan adalah hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh orang lain yang membacanya.

Jenis-Jenis Karangan


1. Karangan Narasi

2. Karangan deskripsi

3. Karangan eksposisi

4. Karangan argumentasi, dan

5. Karangan persuasi

Ciri-ciri karangan yang baik yakni ;

1. Berisi hal-hal yang bermanfaat
Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.

2. Pengungkapan jelas


Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.

3. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian
Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.

4. Efektif dan efisien
Yang dimaksud dengan efektif dan efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang luas.

5. Ketepataan penggunaan bahasa
Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.

6. Ada variasi kalimat
Variasi yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.

7. Vitalitas
Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.

8. Cermat
Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.

9. Objektif
Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang diuraikannya.

Perbedaan Karangan (Ilmiah, Semi Ilmiah dan Non Ilmiah)
Karya Ilmiah
Pengertian karya ilmiah yaitu karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi, atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur dengan menggunakan bahasa baku, serta di dukung oleh fakta teori, dan atau bukti-bukti empirik.

Tujuan penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Menyampaikan gagasan,

2. Memenuhi tugas dalam studi,

3. Untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan,

4. Mengikuti perlomabaan serta

5. Menyebar luaskan ilmu pengetahuan / hasil penelitian

Fungsi dari karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Rujukan untuk meningkatkan wawasan, serta

2. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan

Sedangkan bagi penulis, penulis karya ilmiah bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan ketrampilan membaca dan menulis,

2. Berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistimatis, memperluas wawasan,

3. Serta memberi kepuasan intelektual,

4. Di samping menyumbang terhadap kepuasan cakrawala ilmu pengetahuan

Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat jasanya terdiri dari:
1. Bagian awal (pendahuluan),

2. Bagian inti (pokok pembahasan) dan

3. Bagian penutup.

Bagian awal merupakan pengantar bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin di sampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau sub topik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut

komponen karya ilmiah berfariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak

Analisis pembaca yang akan di tuju salah satu ciri tulisan yang efektif adalah membantu pembacanya mengerti sesuatu yang diuraikan di dalamnya. Kewajiban seorang penulis karya ilmiah di sini adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah di pahami oleh pembacanya dalam kata lain sebelum menulis. Ada baiknya kita sudah harus mengidentivikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui latar belakang pengetahuan dan minat pembaca, akan mempermudah kita dalam mengorganisasikan materi sajian dan cara penyampaiannya

Semi Ilmiah
Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Ciri-ciri Semi Ilmiah 1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta ang disimpulkan subjektif
3. Gaya bahasa formal dan popular
4. Mementingkan diri penulis
5. Melebih-lebihkan sesuatu
6. Usulan-usulan bersifat argumentative, dan
7. Bersifat persuasif

Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karya tulis ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum. Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan teknis, atau formal dan populer.

Ciri-ciri Non-Ilmiah
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :

1. ditulis berdasarkan fakta pribadi,

2. fakta yang disimpulkan subyektif,

3. gaya bahasa konotatif dan populer,

4. tidak memuat hipotesis,

5. penyajian dibarengi dengan sejarah,

6. bersifat imajinatif,

7. situasi didramatisir,

8. bersifat persuasif.

9. tanpa dukungan bukti

Jenis-jenis Non-Ilmiah
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah:

1. Dongeng

2. Cerpen

3. Novel

4. Drama

5. Roman

Perbedaan Karangan Non ilmiah, Semi Ilmiah, dan Ilmiah
1. Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

2. Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

3. Karakteristiknya : berada diantara ilmiah.

4. Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Adapun jenis karangan ilmiah yaitu:

a. Makalah : karya tulis yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan).

b. Kertas kerja : makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya.

c. Skripsi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain.

d. Tesis : karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.

e. Disertasi : karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasar data dan fakta yang sahih dengan analisi yang terinci.

Cara membuat karangan yang baik dan benar :
1. Menentukan tema yang akan ditulis

2. Pilih judul yang sesuai dengan karangan yang akan ditulis

3. Membuat kerangka karangan yang jelas, gagasan yang sesuai tema, berisi pokok pikiran yang logis, serta konsisten terhadap tema dan judul

4. Selalu memperhatikan isi dari karangan

5. Penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang disempurnakan)

6. Menguasai tema serta pokok bahasan yang akan kita tulis

7. Patuh pada kerangka karangan yang telah kita buat sebelumnya



www.wikipedia.com/karangan
Alfaini, Husnia. 2011. “Perbedaan Karangan Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non-Ilmiah”. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/perbedaan-karangan-karya-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/. http://nadiachya.blogspot.com/2012/04/perbedaan-antara-karangan-ilmiah-non.html
eprints.uny.ac.id/8200/3/BAB%202-07205244110.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar