Selasa, 17 Juni 2014

(TUGAS) LAPORAN SEMI ILMIAH

PENGERTIAN
Laporan adalah suatu penyajian fakta berupa tanggung jawab mengenai adanya keadaan atau kegiatan . fakta yang disajikan berupa informasi yang dibutuhkan atau berdasarkan keadaan yang bersifat objektif yang dialami oleh pelapor.

Laporan semi ilmiah (semi formal) : Laporan Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu : Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
Fakta yang disimpulkan subjektif;
Gaya bahasa formal dan popular;
Mementingkan diri penulis;
Melebih-lebihkan sesuatu;
Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah dan Semi Ilmiah
Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.

Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi ilmiah.

Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.

CONTOH LAPORAN SEMI ILMIAH


EKSTERNALITAS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN TOL JAKARTA-CIKAMPEK

Latar Belakang Masalah
Dalam suatu perekonomian globalisasi ini, setiap kegiatan mempunyai keterkaitan dengan kegiatan lain seperti mata rantai yang menyatu. Keterkaitan posotif akan menghasilkan rantai kegiatan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dan sebaliknya, jika banyak nilai negatifnya maka akan ada salah satu pihak yang dirugikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai salah satu negara yang berkembang dibidang ekonomi, bangsa Indonesia tidak akan bisa memanfaatkan kesempatan ini selama tidak adanya pembangunan infrastruktur penunjang kelancaran pertumbuhan ekonomi nasional. Maka dari itu, bangsa Indonesia mengerahkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa.

Dalam dunia ekonomi, infrastruktur merupakan salah satu faktor kelancaran pertumbuhan ekonomi. Seperti jalan raya, jembatan,pelabuhan dan lain-lain. Dengan adanya infrastruktur maka banyak sekali nilai-nilai positif yang dapat dirasakan oleh negara dan masyarakat sekitar. Disisi lain, adanya nilai negatif yang kurang diperhatikan oleh masyarakat luas. Sisi negatif ini hanya dirasakan oleh sebagian masyarakat yang ada disekitarnya.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masing-masing yang dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Apa yang dimaksud dengan eksternalitas ?

2) Apa saja dampak dari eksternalitas positif dan eksternalitas negatif ?

3) Dari dampak eksternalitas, manakah yang lebih dominan ?

Jalan tol Jakarta-Ckampek merupakan jalan tol yang menghubungkan antara provinsi Jawa Barat dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dioperasikan sejak tahun 1988 oleh Jasa Marga dengan total panjang (73 kilometer; wikipedia. 83 kilometer; www.jasamarga.com) dengan lebar ± 50 meter membentang yang melintasi Kabupaten Purwakarta, Karawang, Bekasi, Kota Bekasi, dan Ibukota Jakarta. Jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dan Cikampek ini merupakan infrastruktur urat nadi perekonomian dua provinsi atau nasional bahkan menjadi jalur terpenting yang menghubungkan kota-kota di jalur pantai utara (pantura).

Dalam pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek ini membutuhkan tidak hanya dana yang luar biasa besarnya. Didunia ekonomi, jika kita menginginkan sesuatu (barang ekonomis) maka harus ada pengorbanan yang dikeluarkan demi mendapatkannya. Seperti halnya dalam pembangunan jalan tol dengan panjang 73 kilometer dan lebar ± 50 meter. Sudah banyak pengorbanan yang dikeluarkan oleh pemerintah pada proyek pembangunan infrastruktur ini. Berapa luas lahan pemukiman penduduk dan lahan pertanian yang hilang demi pembangunan infrastruktur jalan tol tersebut.? Pada pembangunan sebuah proyek, pasti ada eksternalitasnya. Eksternalitas ialah keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalu mekanisme pasar. Maksud dari eksternalitas ialah suatu tindakan yang memiliki dampak positif atau negatif terhadap lingkungan sekitar. Jika kita kaitkan dengan sumber daya alam, eksternalitas akan menyebabkan alokasi atau penerapan sumber daya alam yang tidak efisien. Dalam pembangunan mega proyek tersebut mengakibatkan dampak eksternalitas positif maupun yang negatif pada sumber daya alam disekitar. Bahkan tidak dapat dipunngkiri untuk menghindari dampak negatif dari eksternalitas yang terjadi pada lingkungan. Segala tindakan harus ada tanggungjawab yang besar terhadap dampak yang ditimbulkan baik positif maupun negatif.

Ditinjau dari dampaknya, eksternalitas dibagi menjadi 2, yaitu:

1) Eksternalitas positif, adanya dampak yang menguntungkan dari tindakan yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain.

2) Eksternalitas negatif, adanya dampak yang merugikan dari tindakan yang dilakukan oleh satu pihak terhadap pihak lain.

Eksternalitas Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol Jakarta-Cikampek
Eksternalitas positif yang ditimbulkan dari pembangunan jalan tol

Pertumbuhan Ekonomi
Jalan tol sebagai salah satu infrastruktur yang cukup efisien dalam perindustrian barang dan jasa. Sebagai alternatif yang menjembatani daerah pinggiran Jakarta untuk menuju kota. Menurut informasi jasa mara menyebutkan, lalu lintas harian ruas jalan tol Jakarta-Cikampek rata-rata 550.000 unit kendaraan dan pendapatan rata-rata per hari sekitar Rp 2.5000.000.000. Volume kendaraan roda empat atau lebih tiap tahun terus bertambah jumlahnya, dari tahun 2007-2011 jalan tol Jakarta-Cikampek rata-rata per hari:

Semakin banyak volume kendaraan yang melintasi tol Jakarta-Cikampek diharapkan dapat pula menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Kemajuan Daerah Penopang Ibukota Jakarta
Salah satu dampak positif adanya jalan tol ialah semakin maju daerah-daerah penopang Jakarta dalam sektor ekonomi (industri). Adanya kawasan industri di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang. Jalan tol Jakarta-Cikampek telah menarik investor-investor asing untuk berinvestasi di luar Jakarta termasuk daerah penopang Jakarta.

Salah satuya adalah kawasan industri Jababeka:
Kawasan Industri Jababeka merupakan kawasan eko-industri modern pertama di Indonesia yang dikembangkan bersama-sama dengan ProLH GTZ di bawah program kerjasama teknis yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia dan Republik Jerman. Proyek ini mencakup 1.570 hektar dan berisi lebih dari 1.400 perusahaan lokal dan multinasional dari 29 negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, Perancis, Inggris, Yang lain Belanda, Australia, Korea, Singapura, Taiwan, Malaysia, dan masih banyak lagi. Kawasan ini menawarkan solusi pembangunan industri yang komprehensif dan bermanfaat untuk hampir semua jenis perusahaan. Salah satu yang termasuk di dalamnya adalah tanah dan bangunan yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pabrik. Pabrik yang dirancang secara estetis serta dapat digunakan untuk berbagai keperluan membuat unit-unit ini menjadi pilihan bagi para wirausahawan dan juga para perusahaan besar. Fasilitas seperti bangunan pabrik, bangunan three-in-one, bangunan pendukung, gedung R & B, bangunan Hom & Bizz, gudang modern dan bangunan industri yang dapat diubah sesuai kebutuhan. Semua bangunan menawarkan fleksibilitas dan pemanfaatan ruang yang maksimal Ini adalah salah satu dampak positif adanya infrastruktur jalan tol Jakarta-Cikampek yang menghubungkan kawasan industri luar Jakarta untuk menuju pusat kota. Menarik investor asing untuk berinvestasi di kawasan industri Jababeka Cikarang. Kita tidak selamanya terus-menerus mengandalkan sumber daya alam sebagai penopang ekonomi Indonesia, karena sektor ini bersifat terbatas.

Tumbuhnya ekonomi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran
Jalan tol juga dapat mendorong masyarakat untuk mengisi kesempatan ini dengan berwirausaha. Bermunculan produk-produk usaha kecil dan menengah (UKM) atau rumahan yang berdistribusi di kawasan jalan tol. Beberapa usaha dari masyarakat yang tumbuh:

1) Usaha kecil dan menengah (UKM)

2) Pedagang asongan

3) Kios-kios usaha di pintu masuk dan keluar tol Cikampek Jasa transportasi antar kota

4) Bursa kerja di tempat fasilitas peristirahatan

5) Dan lain-lain.

Dengan ini dapat mengurangi tingkat pengangguran di wilayah yang tumbuh dengan adanya jalan tol. Juga dapat membuka bursa kerja yang cukup bagi masyarakat berpendididkan rendah atau bahkan tidak berpendidkan.
Eksternalitas negatif yang ditimbulkan dari pembangunan jalan tol

Lahan pertanian “hilang”
Lahan pertanian merupakan aset penting bagi masyarakat Indonesia terutama yang matapencahariannya sebagai petani. Tidak bagi petani saja, lahan pertanian merupak salah satu ketahanan pangan nasional dimana lahan pertanian tersebut bernilai ekonomis dan dapat menghasilkan salah satu bahan pangan pokok masyarakat. Berapa luas lahan pertanian yang hilang dalam pembangunan jalan tol Jakarta–Cikampek.? Diibaratkan setengah dari panjang jalan tol 73 kilometer adalah lahan pertanian dan lebar jalan tol 50 meter. Dengan ukuran 50×50 meter, lahan pertanian menghasilkan 15 kantong padi per musim panen (2 kali panen per tahun).

Perhitungan:
73.000 meter x ½ = 36.500 meter

50 meter lebar jalan tol (bisa lebih dari perkiraan)

50 x 50 meter = 15 kantong padi per musim panen (2 kali panen per tahun).

36.500 x 50 meter = 730 kantong padi per musim panen

730 x 2 = 1.460 kantong padi per tahun

Pertanyaannya adalah berapa banyak padi yang hilang nilai gunanya.? Mungkin lebih dari 10.000 kantong padi bahkan lebih.

Polusi udara dan polusi suara
Banyak kendaraan roda empat atau lebih yang menghasilkan polusi udara dan suara yang dapa mengganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di sekitar jal tol tersebut. Berapa banyak polusi yang dikeluarkan kendaraan dengan rata-rata jumlah 550.000 unit kendaraan per hari.? Jumlah ini tidak menunjukan semua kendaraan roda empat atau lebih menghasilkan polusi udara dan polusi suara. Hanya sebagian dari jumlah tersebut yang menghasilkan polusi yaitu kendaraan yang disebabkan oleh uisa kendaraan dan kurangnya perawatan teknis yang seharusnya rutin dilakukan berapa bulan sekali untuk diservice.

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan eksternalitas pembangunan infrastruktur ekonomi “Jalan Tol Jakarta-Cikampek” dapat disimpulkan bahwasannya eksternalitas merupakan keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar. Dengan kata lain, eksternalitas ialah suatu tindakan yang memiliki dampak positif dan negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Secara sadar maupun tidak sadar, masyarakat sekitar sedang meraskan dampak dari eksternalitas yang terjadi baik positif maupun yang negatif. Di zaman modern, kita harus bisa menilai mana yang baik dan buruk. Pembangunan infrastruktur pada sekarang ini, kita tidak terfokus pada masalah mana yang menguntnugkan sekelompok masyarakat atau merugikan yang lain. Tetapi lebih mengutamakakan kepentingan nasional yang dapat menumbuhkan nilai-nilai positif lebih dan meminimalisirkan nilai-nilai negatif yang akan dirasakan oleh masyarakat dalam memodernisasi bangsa Indonesia.

Saran
Saran yang dapat disimpulkan oleh penulis diarahkan untuk pemerintah dalam memutuskan kebijakan-kebijakan dampak eksternalitas yang positif maupun negatif. Diantaranya:

1) Membuka lahan pertanian baru untuk ketahanan pangan nasional

2) Membatasi mobil-mobil tua yang menghasilkan polusi udara maupun polusi suara yang kurang bersahabat bagi lingkungan.



REFRENSI
http://febrianieflin.blogspot.com/2014/06/laporan-ilmiah-dan-semi-ilmiah.html

http://stamalia.wordpress.com/2013/12/01/perbedaan-penulisan-ilmiah-semia-ilmiah-non-ilmiah/

http://mane3x.wordpress.com/2013/04/05/macam-macam-karangan-ilmiah-semi-ilmiah-dan-non-ilmiah/

http://www.mediaindonesia.com/read/2012/09/09/350537/4/2/Jasa-Marga-Minta-Tarif-Tol-Jakarta-Cikampek-Naik-10

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Jalan_Tol_Jakarta_Cikampek


Tidak ada komentar:

Posting Komentar