Rabu, 30 Oktober 2013

Tugas 5 dan 6 (definisi ciri-ciri dan contoh kalimat efektif)

Definisi Kalimat Efektif 

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicara atau penulis serta dapat diterima maksudnya/arti serta tujuannya seperti yang di maksud penulis /pembicara.
Sedangkan rasional kalimat efektif adalah kalimat yang harus mencakup syarat kelengkapan unsur sebuah kalimat karena sangat menentukan kejelasan sebuah kalimat. Oleh sebab itu sebuah kalimat harus memiliki paling tidak subjek dan predikat. Kalimat yang lengkap ini harus ditulis sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD). Dalam membentuk sebuah kalimat yang efektif harus menggunakan kata-kata yang dipilih dengan tepat agar kalimat menjadi jelas maknanya.

Sebelum dapat membuat atau bahkan membetulkan suatu kalimat menjadi efektif, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang mampu dipakai untuk menyampaikan informasi dari pembicara atau penulis kepada lawan bicara atau pembaca secara tepat. Ketepatan dalam penyampaian informasi akan membuahkan hasil, yaitu adanya kepahaman lawan bicara atau pembaca terhadap isi kalimat atau tuturan yang disampaikan. Lawan bicara atau pembaca tidak akan bisa menjawab, melaksanakan, atau menghayati setiap kalimat atau tuturan itu sebelum mereka dapat memahami benar isi kalimat atau tuturan tersebut.

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya seacara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan ata yang dituliskan. Supaya kalimat yang dibuat dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat, unsur kalimat-kalimat yang digunakan harus lengkap dan eksplisit. Artinya, unsur-unsur kalimat seharusnya ada yang tidak boleh dihilangkan. SebaliknYa, unsur-unsur yang seharusnya tidak ada tidak perlu di munculkan.

Kelengkapan dan keeksplisitan semacam itu dapat diukur berdasarkan keperluan komunikasi dan kesesuaiannya dengan kaidah.

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.

Dalam hal ini hendaknya dipahami pula bahwa situasi terjadinya komunikasi juga sangat berpengaruh. Kalimat yang dipandang cukup efektif dalam pergaulan, belum tentu dipandang efektif jika dipakai dalam situasi resmi, demikian pula sebaliknya. Misalnya kalimat yang diucapkan kepada tukang becak, “Berapa, Bang, ke pasar Rebo?” Kalimat tersebut jelas lebih efektif daripada kalimat lengkap, “Berapa saya harus membayar, Bang, bila saya menumpang becak Abang ke pasar Rebo?”
Sebelum kita membuat sebuah kalimat efektif maka kita harus terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri kalimat efektif.


Ciri-ciri Kalimat Efektif

Berikut adalah ciri-ciri kalimat efektif menurut pendapat beberapa ahli kebahasaan :
1. Menurut Sabarti Akhadiah kalimat efektif harus memiliki :
a. kesepadanan dan kesatuan;
b. kesejajaran bentuk;
c. penekanan;
d. kehematan dalam mempergunakan kata;
e. kevariasian dalam struktur
2. Gorys Keraf menyatakan ciri-ciri kalimat efektif sebagai berikut :
a. kesatuan gagasan;
b. koherensi yang baik dan kompak;
c. penekanan;
d. variasi;
e. paralelisme;
f. penalaran atau logika. Pada dasarnya, penalaran (logika) dapat menjadi bagian dari paralelisme makna.
3. Menurut Parera ciri-cirinya adalah :
a. kesepadanan dan kesatuan;
b. keparalelan atau paralisme;
c. ketegasan;
d. kehematan;
e. kevariasian.
4. Martaya Menyatakan ciri-ciri kalimat efektif lebih banyak dari pendapat yang lain, yaitu :
a. mengandung kesatuan gagasan,
b. mewujudkan koherensi yang baik dan kompak,
c. memperhatikan paralelisme,
d. merupakan komunikasi yang berharkat,
e. diwarnai kehematan,
f. ejaan yang disempurnakan,
g. didukung variasi,
h. didasarkan pada pilihan kata yang baik.
Dari semua pendapat ahli bahasa tentang kalimat efektif dapat dijelaskan persamaan pendapat tentang kalimat efektif yaitu :
a. Kesatuan gagasanKalimat efektif harus memiliki kesatuan gagasan dan mengandung satu ide pokok (satu pengertian lengkap). Kalimat dikatakan memiliki kesatuan gagasan jika memiliki subjek, predikat dan fungsi-fungsi kalimat lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. Dengan demikian, kalimat haruslah mengandung unsur subjek dan predikat sebagai unsur inti sebuah kalimat. Kehadiran unsur-unsur lain (objek, pelengkap, ataupun keterangan) hanyalah sebagai tambahan bagi unsur inti.
Contoh :Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Kalimat ini tidak memiliki kelengkapan fungsi. Dengan demikian kalimat tersebut bukanlah kalimat efektif karena tidak memiliki kesatuan gagasan. Kita bisa melihat bahwa didalam kalimat tersebut tidak memiliki subjek, tapi hanya terdiri dari ktererangan,predikat, dan pelengkap. Misalnya, di dalam keputusan itu (keterangan), merupakan (predikat), kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum (pelengkap). Agar kalimat tersebut bisa menjadi kalimat efektif, maka fungsi subjek harus dihadirkan dengan cara menghilangkan kata di dalam.
Dengan demikian kalimat menjadi :
Keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum.
Andayani, 2009, membahas kesatuan gagasan dalam kalimat efektif sebagai berikut :
a. Setiap kalimat yang baik harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan, mengandung satu ide pokok
b. Apabila dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan disatukan, maka akan hilang kesatuan pikiran tersebut
c. Kesatuan gagasan bisa terbentuk dari dua gagasan pokok atau lebih.
d. Sebuah kesatuan gagasan secara praktis diwakili oleh subjek, Predikat, dan bisa juga ditambah objek.
e. Kesatuan tersebut dapat berbentuk kesatuan tunggal, kesatuan gabungan, kesatuan pilihan, dan kesatuan yang mengandung pertentangan.
Kalimat efektif harus memperlihatkan kesatuan gagasan dan mengandung satu ide pokok. Sebuah kalimat dikatakan memiliki kesatuan gagasan apabila subjek, predikat, dan unsur-unsur lainnya saling mendukung dan membentuk kesatuan tunggal. (E. Kosasih, 2002 : 199).

Contoh Kalimat Efektif dan Kalimat Tidak Efektif
Kesepadanan

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa.

Contoh:

Amara pergi ke sekolah, kemudian Amara pergi ke rumah temannya untuk belajar. (tidak efektif)

Amara pergi ke sekolah, kemudian kerumah temannya untuk belajar. (efektif)

2. Kecermatan dalam Pemilihan dan Penggunaan Kata

Dalam membuat kalimat efektif jangan sampai menjadi kalimat yang ambigu (menimbulkan tafsiran ganda)

Contoh:

Mahasiswi perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah (tidak efektif)

Mahasiswi yang kuliah di perguruan tinggi yang terkenal itu mendapatkan hadiah. (efektif)

3.Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Contoh:

Karena ia tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama belajar di rumahku. (tidak efektif)

Karena tidak diajak, dia tidak ikut belajar bersama di rumahku. (efektif)

4. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh:

Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. (tidak efektif)

Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. (efektif)

5.Kesatuan atau Kepaduan

Maksudnya adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu, sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Kita harus dapat mengembalikan kepada kepribadian kita orang-orang kota yang telah terlanjur meninggalkan rasa kemanusiaan itu. (tidak efektif)

Kita harus mengembalikan kepribadian orang-orang kota yang sudah meninggalkan rasa kemanusiaan. (efektif)

6. Keparalelan atau Kesejajaran

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.

Contoh:

Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. (tidak efektif)

Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan. (efektif)

Harga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. (tidak efektif)

Harga sembako dibekukan atau dinaikkan secara luwes. (efektif)

Senin, 21 Oktober 2013

MEMBUAT GARIS VERTIKAL HORIZONTAL DAN DIAGONAL

Membuat Garis Vertikal by Bonaventura Adhiarso Tyas Anandito

TUGAS BAHASA INDONESIA 4 (DIKSI ATAU GAYA BAHASA)


DIKSI ATAU GAYA BAHASA
Pada tugas kali ini saya akan membahas tentang Diksi atau Gaya Bahasa. Diksi atau Gaya Bahasa adalah pilihan kata.  Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti “pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat karangan. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dai itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Di samping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Hal yang utama mengenai diksi adalah
  1. Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.
  2. Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari suatu gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kekompok masyarakat pendengar.
  3. Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau pembendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

Senin, 14 Oktober 2013

tugas 3 bahasa indonesia (eyd dan tanda baca tugas)

Kalau sudah rezeki memang tidak lari kemana. Mungkin, itulah yang dialami oleh Pitta dan Bayu. Dua anggota marketing communication (Marcomm) yang ditugasi merdeka.com ke Yogya, tak menyangka bakal berfoto bareng Sri Sultan Hamengkubuwono X .
Sabtu pekan lalu (28/9) tepatnya sekitar pukul 10.40-an WIB, Pitta Sekarwangi dan Bayu Adisapoetra bertugas menjaga stan merdeka.com di Kompleks UGM, tepatnya seberang Grha Saba UGM, Yogya. Mereka memang mendapat tugas karena kami mendukung kegiatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang sedang menggelar acara Fesmed (festival media).

Sabtu, 05 Oktober 2013

Tugas 2 (PENTINGNYA BERBAHASA YANG BAIK DAN BENAR DALAM DUNIA SISTEM INFORMASI (RAGAM BAHASA) )


Dalam dunia sistem informasi berbahasa indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan untuk berkomunikasi antar programer sebagai alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. sebagaimana kita ketahui bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad, disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.Penggunaan bahasa itu sendiri berbeda pada setiap masyarakat dan memiliki aturan yang berbeda pula pada masing-masing pemakaian bahasanya.

Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian.

Jenis Ragam Bahasa
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain atas:
  • Ragam bahasa undang-undang
  • Ragam bahasa jurnalistik
  • Ragam bahasa ilmiah
  • Ragam bahasa sastra
Mengapa penting bagi kita untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam dunia Sistem Informasi? Karena Bahasa berguna sebagai Alat Komunikasi. Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi kita tidak mengerti apa yang kita sampaikan. Maka dari itu Menggunakan bahasa yang baik sangat penting Karena dari tata cara bahasa seseorang kita dapat menilai kecerdasan orang tersebut.

Apabila bahasa yang digunakan baik dan benar maka bagi pendengar tentunya lebih mudah dipahami. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Karena fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan informasi ke pada orang lain agar orang yang kita beri informasi tersebut mengerti dan paham.

Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan.

Kaitannya didalam Sistem Informasi adalah saat kita bicara menyampaikan suatu tujuan ataupun maksud, maka saat itu kita akan memberikan sebuah informasi pada lawan bicara kita . Informasi tersebut bisa didapat jika yang menjadi pembicaraan adalah hal yang penting dan yang sangat dibutuhkan pada saat itu , maka kelak yang kita sampaikan akan bernilai besar bagi pendengar yaitu sebagai informasi .

Kemudian dalam era tahun ini yang semakin lama teknologi semakin canggih sangat di butuhkan untuk menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam dunia sistem infromasi agar tidak terjadi kesalahan dalam menerima sebuah informasi.

Kesalahan bahasa dalam penyampaian informasi dapat berdampak buruk bagi semua penerimanya, maka dari itu penggunaan tata bahasa itu sendiri haruslah sangat diperhatikan. Dalam bidang sistem informasi itu sendiri terdapat banyak pembahasan mengenai informasi-informasi dan tekhnik pengolahannya. Tentunnya akan sangat dibutuhkan olah bahasa yang baik pula untuk penyampaian sistem itu sendiri.

Apabila bahasa yang digunakan baik dan benar maka bagi pendengar tentunya lebih mudah dipahami. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita, pemahaman kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat kita.
Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri. Karena fungsi bahasa adalah untuk menyampaikan informasi ke pada orang lain agar orang yang kita beri informasi tersebut mengerti dan paham.

Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan.